Belum Selesai Jembatan Ponton Ambruk, Masyarakat Ragukan Kualitas Konstruksi Ponton

oleh -39 Dilihat

Empat Lawang, wwwjejakdaerah.com – Diduga akibat curah hujan yang tinggi dan naiknya debit air Musi,  bangunan jembatan ponton penghubung kecamatan Ulu Musi ke Pasemah yang dalam proses pembangunan ambruk, Selasa ( 23/03/21) sekira pukul 04.00 dini hari. 

Konstruksi jembatan yang baru-baru ini dikunjungi Bupati Empat Lawang 12 Maret lalu ini terlihat sudah lepas dari pangkal bangunan. Hal ini membuat masyarakat setempat heboh,seperti diungkapkan Yaumin. Selaku masyarakat setempat ia berharap kedepannya pemerintah, dinas terkait  dan Pihak rekanan benar benar mengutamakan kualitas konstruksi jembatan karena akan digunakan dalam waktu yang lama oleh banyak orang. 

” Air besar dan deras  dari arah Kepahiang sejak beberapa hari ini. Dibilang rugi ya rugi karena jembatan ini sudah lama kita nantikan, namun syukurnya jembatan ini belum selesai dan belum digunakan sehingga tidak membahayakan masyarakat yang akan melaluinya, semoga diperbaiki dengan konstruksi yang lebih bagus, Karena jembatan ini akan dimanfaatkan dalam waktu yang panjang dan akan dilalui banyak orang ” Ungkap Yaumin.

Jembatan Ponton  yang dikerjakan dengan nominal  Rp. 26.M dari anggaran APBN Tahun 2020 melalui Kementerian  Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mulai pelaksanaan  sejak Mei 2020 lalu. Saat dikonfirmasi via Telepon Kementrian Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Sumatera Selatan melalui  PTK APBN Fatturahman mengatakan bahwa terkait dengan musibah robohnya konstruksi jembatan ponton saat ini pihaknya sedang melakukan rapat internal.

” Bukan kapasitas saya untuk memberikan tanggapan  nanti menyalahi,  tapi  Ini adalah musibah, bukan kesalahan teknik pelaksanaan. Yang kami tau konstruksi ini terdorong oleh air arusnya deras  ini musibah. Secara Teknis metodenya tidak menyalahi metode pelaksanaannya, ada  banyak metode  ada peranca, ada sistem semi cantilever. Yang digunakan untuk ponton adalah  metode Peranca, Saat ini kita sedang melakukan rapat terkait hal ini ” Kata  Faturrahman. 

Sementara itu Kepala Desa Padang Tepong Kecamatan Ulu Musi Aprizan Naimi sangat menyayangkan pihak rekanan yang kurang memahami medan pekerjaan tersebut.Banyak Berita yang ditayangkan oleh media online maupun cetak bahwa ponton tersebut hanyut saat banjir bandang di Kepahiang akibat terjangan sungai Musi pada 26 April 2019 lalu. 

” Kami sangat menyayangkan kejadian ini. Semestinya semua pihak yang terlibat dalam. Pembangunan jembatan ponton ini memahami kondisi lingkungan dan kemungkinan yang akan dihadapi.” Ujar Kades. (Red)