Oleh :Fromes Media Bagite
Kepahiang, www.jejakdaerah.com – RA Kartini merupakan sosok yang menginspirasi kaum wanita Indonesia untuk memperjuangkan hak-haknya. Ia mendirikan sekolah wanita pertama di Indonesia pada tahun 1912 agar perempuan Indonesia mendapatkan pendidikan yang setara dengan laki-laki. Berkat jasanya, kita mengenang tanggal 21 April sebagai Hari Kartini.
Walaupun RA Kartini telah lama tiada, semangat perjuangannya untuk membela kaum perempuan masih menginspirasi hingga saat ini. Kali ini saya ingin mengulas sosok Kartini masa kini yang berasal dari Desa Limbur Lama Kecamatan Bermani Ilir Kabupaten Kepahiang. Ia adalah Ida Royani, S. Ip adalah perempuan kelahiran Limbur Lama 12 November 1985. Sebagai anak petani yang berasal dari Desa ia telah merubah banyak hal dalam hidupnya, keluarganya, dan masyarakat desanya.
Suka duka sebagai anak petani yang ingin bersekolah, membuat ia bertekad memperjuangkan berdirinya PAUD dan PKBM di Desanya. Tidak hanya sampai disitu saja ia juga memperjuangkan untuk memberdayakan warga desa Limbur mulai dari anak remaja, ibu rumah tangga, dan Lansia.
” Dulu saya sekolah tinggal di asrama SPP (SMK PP sekrang-red) karena orang tua saya petani yang tinggal di kebun, namun niat saya untuk bersekolah sangat kuat sehingga saya mencari cara agar bisa dapat uang. Membantu guru membersihkan halam perumahan, Sampai rajin mengurusi adik senior di asrama, akhirnya diangkat menjadi kepala asrama” kenangnya
Ia juga menceritakan kesedihan hatinya lantaran meski punya kesempatan kuliah di Universitas ternama namun keinginannya pun pupus karena terkendala orangtuanya tak punya biaya. Sebab harus menghidupi keempat adiknya yang lain. Akhirnya selepas tamat ia mengabdikan diri di SPP. Hingga nasib baik berpihak padanya dan ia diangkat menjadi pegawai negeri. Saat ini ia bekerja Balai Benih UPTD cabang Dinas TPHP Provinsi.
Dengan kesempatan yang ia raih, Ida berfikir keras dan melakukan berbagai upaya agar warga desa asalnya dapat berdaya dan hidup layak.
Usaha kesejahteraan masyarakat mulai dari pendidikan anak usia dini, pendidikan non Formal, Kelompok Tani KWT Kemuning, Koperasi Limbur Lama Bersaudara dan UMKM yang ia bangun dan bina sehingga dapat membuka lowongan kerja dan meningkatkan taraf hidup warga desanya.
Dikisahkan Ida KWT Kemuning adalah kelompok Tani di desanya yang berjumlah sekitar 15 orang. Pada umumnya petani di desanya hanya menanam Kopi dan sayuran seperlunya saja. Melalui Kelompok tani ia memperjuangkan bantuan bibit Bawang merah sehingga dalam waktu yang singkat bisa menghasilkan.
Hasil panen Bawang diolah menjadi Bawang Goreng. Pengolahan ini diajarkan kepada ibu-ibu di desanya. Bahkan ada lansia yang antusias ikut serta mengupas dan merajang bawang bawang. Gadis remaja, Ibu-ibu dan lansia bisa mendapat penghasilan dari pengolahan bawang dan petani juga dapat keuntungan dari menanam bawang.
Selain Bawang ia juga membuat keripik pisang. Hal ini terinspirasi dari tanaman pisang yang banyak di desanya. Selain itu ada juga keripik Ubi Baikne dan Kopi Gongseng Alami Haira. Semua produk yang dibuat sudah ada izin produksi, brand halal dari MUI dan hak paten.
Saat ini distribusi bawang Goreng Haira sudah keluar daerah hingga ke pulau Jawa. Meskipun pemasarannya hanya sistem dari teman yang dikenal kemudian menjadi reseller. Namun Bulan puasa ini Ida mengaku bawang goreng Haira lalu keras sampai 300 kg.
Awalnya untuk kegiatan bagi saudaranya yang sudah tamat sekolah bahkan ada yang sudah sarjana dengan Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini Oriza Sativa, karena anak-anak di desanya harus keluar jika ingin sekolah PAUD.
Akhirnya 3 tahun lalu ia mendirikan PKBM Oriza Sativa di Desa Limbur Lama ini. Yang juga menampung tenaga pendidik yang berasal dari desa setempat dan menampung anak-anak putus sekolah setara paket A,B,dan C. Sehingga tidak ada lagi warga desanya yang tidak mengenyam pendidikan.
” Mungkin saya bukan siapa-siapa dan tidak memiliki nama besar. Namun harapan saya agar warga desa asal saya Limbur Lama khusus nya, tidak ada lagi anak putus sekolah, tidak ada lagi pengangguran, tidak ada ibu rumah tangga yang kurang uang belanja, tidak ada lansia yang tidak terawat, tidak ada lagi petani yang begitu-gitu saja. Saya tau Allah sangat menyayangi kita semua dan akan memberikan yang terbaik Selfi kita berusaha dan berdo’a” ucapnya.
Ida menambahkan ia selalu berusaha mencari kesempatan ikut berbagai pelatihan, agar ilmunya bisa dibagi untuk saudaranya dan warga desa Limbur Lama. Sehingga hasil pertanian, UMKM dan pendidikan semakin baik kedepannya.
Pesannya kepada kaum perempuan jangan buang waktu dengan bermalasan dan tidur tiduran saja. Karena kita punya kesempatan dan kemampuan untuk merubah keadaan.
Saat ini produk UMKM ini bisa dipesan online dan antar alamat melalui Facebook Ida Royanispp. ia juga telah mengikuti berbagai event nasional untuk bidang Pertanian.