Korban Laka Lantas Harapkan Uluran Tangan DLH Kepahiang

oleh -42 Dilihat
Suminah korban laka lantas.

KEPAHIANG, jejakdaerah.com — Laka Lantas yang terjadi pada Selasa (24/3/2020) lalu sekira pukul 11.00 WIB tepatnya di Jalan Desa Lubuk Saung, Kecamatan Seberang Musi. Korban Harapkan uluran tangan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kepahiang.

Kejadian melibatkan Mobil Truck Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kepahiang dengan Nopol 8025 GY degan Sepeda Motor Yamaha Vega warna hitam dengan Nopol 3779 GH yang dikendarai oleh Sugimin (68) bersama istrinya Sumanah (54).

Kejadian bermula, saat kendaran truck DLH melaju dari Desa Lubuk Saung menuju Desa Cirebon. Setiba di tikungan Mobil Truck masuk kejalur kanan, sehingga bersenggolan dengan Sepeda Motor Yamaha Vega warna hitam yang dikendarai Sugimin bersama istrinya Sumanah yang melaju berlawanan arah.

Sehingga kecelakan tersebut tak terelakkan, akibat dari kecelakaan penumpang sepeda motor Sumanah mengalami luka dan patah kaki kanan. Sedangkan Suaminya Sugimin yang mengendarai motor meninggal dunia di RSUD Kepahiang.

Pasca 40 hari kecelakaan, Sumanah mengakui pihaknya tidak pernah mendapat perhatian dari pihak DLH Kepahiang. Sebelumnya hanya berkunjung pada saat 7 hari kepergian suaminya. Saat ini ia berobat secara tradisional dengan tukang urut untuk memulihkan kakinya.

Kondisinya Sumanah sangat memprihatinkan, saat ini ia hanya bisa terbaring diatas tempat tidur. Untuk ke kamar kecil, ia dibantu anak dan cucunya sebab tulang kaki Sumanah remuk.

“Pak Muktar ada datang pada saat 7 hari suami saya, katanya mau damai. Namun hingga saat ini tidak muncul-muncul,” ungkapnya, (27/4).

Pasca kejadian, Sumanah ditampung dirumah Kepala Desa Air Pesi karena tempat tinggalnya berada agak jauh dari desa.

Kepala Desa Air pesi, Jhonson Ucok mengatakan hal ini ia lakukan agar mudah untuk diobati. Sejak kejadian kami bawa kerumah dan tinggal dirumah, karena pondoknya jauh dari desa.

“Setelah kepala keluarga meninggal akibat kecelakaan itu, ibu Sumanah juga tidak dapat beraktifitas seperti biasanya. Padahal mereka punya tanggung jawab anak yang sedang duduk dibangku kuliah dan akan menyusun skripsi tahun ini,” ujar Kades.

Sambung Kades, biaya yang dibutuhkan juga tidak sedikit, sementara sejak kejadian mereka tidak ada pemasukan. Hanya dibantu menantunya untuk memanen sawah, dan kebun yang ada juga tidak dapat terawat.

Belum biaya pengobatan kaki kanan Ibu Sumanah yang patah juga ditanggung sendiri, sudah berapa kali berurut/pijat menggunakan biaya pribadi.

“Besar harapan kami pemerintah daerah Kabupaten Kepahiang dan Dinas DLH untuk memberikan perhatian terhadap Ibu Sumanah,” harap Ucok.

Sementara itu Kepala Dinas DLH Kabupaten Kepahiang, Muktar Yatib, SPd dikonfirmasi menuturkan bahwa pihaknya bertanggung jawab atas pengobatan Ibu Sumanah. Hal itu sudah disampaikan kepada kepala desa.

“Ass ww saya memang setelah tuju hari belum ada datang. tapi saya sudah katakan langsung sama pak kades air pesi. DLH tetap bertanggung jawab pada Ibu Sumanah untuk pengobatannya sampai sembuh, termasuk biaya makannya itu sudah saya jelaskan sama pak kades. Yakinlah dalam waktu dekat saya pasti ke situ untuk mempertanyakan biayanya dan kami tetap bertanggung jawab,” kata Muktar. [fro]