Kepahiang, wwwjejakdaerah.com – Intensitas Hujan yang tinggi saat akhir Tahun membuat masyarakat mengeluhkan banjir. Hal ini disebabkan drainase yang ada belum mampu menampung aliran air dengan debit yang cukup tinggi.
Memang untuk saat ini ketinggian air belum mencapai satu meter, namun jika tidak segera ditanggapi dan diberikan solusi oleh pemerintah dan instansi terkait,dikhawatirkan ditahun-tahun yang akan datang hal ini menjadi permasalahan yang cukup besar.
Beberapa titik jalan raya di lingkungan pusat kota Kepahiang saat ini jika hujan deras turun lebih dari satu jam, genangan air mulai terlihat seperti kolam.
Seperti diungkapkan Pendi (37) warga RT 02 kelurahan Padang Lekat. Setiap hujan rumahnya menjadi langganan banjir, hal ini dikarenakan drainase yang ada sudah tertutup. Lantaran bertahun tahun tidak ada cuci Siring dan pemeliharaan.
Beberapa tahun lalu dijelaskan Pendi, aliran pembuangan air dari simpang jalan baru melewati rumahnya, lalu melewati samping Sekolah MTS, selanjutnya ke Siring depan Kuburan Pasar Ujung dan bermuara di Sempiang Konak.
” Baru sejam hujan halaman rumah saya sudah banjir,Padahal tempat usaha disini. Dulu dari simpang Jalan Baru aliran air lewat sini terus kearah MTS,kesiring depan bermuara ke Sempiang Konak sana, karna banyak yang tersumbat jadi aliranya tidka lancar” kata Pendi.
Ditambahkan pengusaha kursi ini, Sudah beberapa tahun belakangan rumah saya banjir terus setiap hujan, karena gorong-gorong gang sebelah pecah, tidak ada perbaikan akhirnya masyarakat berinisiatif disemen agar kendaraan tetap bisa lewat, begitu juga siring yang bagian sebelah sana sudah rata dengan tanah, jadi ya setiap hujan air menggenang beberapa rumah yang halamannya belum di beton dan ditimbun.
Dirinya berharap hal ini jadi perhatian pemerintah, karena kesejahteraan masyarakat ada ditangan pemerintah.
” Saya berharap hal ini jadi perhatian pemerintah, bukan hanya ditempat saya tapi dibeberapa titik dikabupaten Kepahiang dan pemukiman warga yang menjadi tempat genangan air agar bisa diatasi” harap Pendi.
Satu tempat lagi yang paling tinggi genangan air saat hujan yakni jembatan konak, penghubung desa Permu dan Kelurahan Pasar Ujung.
Seperti diungkapkan Edwan (27), melintasi jembatan tersebut ketika hujan deras ketinggian air sudah mencapai lantai mobil. Sementara ada beberapa pengendara motor yang mestinya terendam sehingga harus didorong Karen motornya mati.
” Khawatir juga saya lewat, air sudah sampai ke lantai mobil, tapi mau tidak mau dilewati karna mau pulang, pengendara motor lebih kasihan ada yang motornya mati mendadak Karna mesin terendam air ” kata Edwan. ( Fro)