BENGKULU TENGAH, jejakdaerah.com — Kurun waktu kurang lebih dua tahun petani di Blok II Desa Pekik Nyaring, Kecamatan Pondok Kelapa, Kabupaten Bengkulu Tengah tidak lagi dapat memanfaatkan sawah untuk bertanam padi.
Pasalnya keluhkan masyarakat yang mayoritas petani padi ini lantaran sawah yang digarap mereka mengalami kekeringan air.
Dikatakan Suparmin (45), area persawahan di Blok II seluas kurang lebih 20 Hektar. Karena kekurangan air saat ini dimanfaatkan dia dan petani lainnya beralih ke tanaman palawija.
“Sudah banyak beralih fungsi pak, saat ini sawah banyak ditanami sayuran-sayuran dan kacang-kacangan, Seperti yang dilihat sendiri kondisi persawahan di area sini,” ungkap dia, (5/5).
Sebab lainnya, sawah tidak bisa digarap masyarakat karena kurang baiknya penataan irigasi, ditambah lagi debit air yang kurang memadai. Sehingga air yang ada tidak dapat meng-aliri sawah mereka.
“Mestinya pihak dinas memperbaiki irigasi di blok IV sana, hulu air dari sana. Ini malah dibuat irigasi di bagian ilir sini, apa lagi kalau hujan yang ada malah banjir yang menggenangi sawah,” jelasnya.
Senada disampaikan Zainal (50), dulu sewaktu irigasi ini belum dibangun air lancar-lancar saja dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Semenjak dibangun malah tidak bisa digunakan lagi air di siring ini,
“Ada juga sumur bor yang dibangun pihak dinas pertanian, tidak bisa digunakan. Kami selaku petani berharap kepada pemerintah daerah agar persoalan ini dicarikan solusi,” pungkasnya. [sym]