KEPAHIANG, jejakdaerah.com — Pembangunan Gerbang Perbatasan Bengkulu-Sumsel yang terletak di Desa Muara Langkap, Kecamatan Bermani Ilir, Kabupaten Kepahiang tidak rampung alias mangkrak
Pekerjaan yang dilaksanakan oleh CV Realita Agung Semesta melalui Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bengkulu menelan anggaran yang cukup fantastis.
Pada papan merek tertera nilai kontrak sebesar Rp 1.854.984. 431,00 dana yang bersumber dari APBD Provinsi Bengkulu 2019.
Namun sangat disayangkan, keadaan Gerbang ini masih sama keadaannya pada saat Kunker Gubernur Bengkulu, Rohidin dan Kadis PUPR Provinsi 07 Januari 2020 lalu.
Saat itu, Rohidin mengatakan apa menjadi kendala dari pengerjaan, kalau boleh saran pihak kontraktor betul-betul awasi pembangunan agar cepat rampung.
Kalau bisa tambah Rohidin, bermalam disini pihak kontraktor, biar tahu kendala dan keluhan pekerja. Apapun upaya dari kontraktor pihaknya sangat menghargai kerjanya.
“Kami sangat menghindari pemblacklist-an perusahaan, ini merupakan upaya kita untuk memberi penghargaan,” tuturnya saat diskusi bersama pihak rekanan.
Selanjutnya pada akhir Maret 2020, pengawas lapangan dari pihak rekanan yang namanya enggan disebutkan mengatakan perlengkapan aksesoris untuk finishing sudah dipesan semua tinggal menunggu pembayaran.
Namun terkendala pencairan tahap akhir sebesar 30 persen tidak dapat terealisasi, dengan alasan pandemi Covid 19. Sementara pihak rekanan sudah kehabisan dana untuk melaksanakan finishing pekerjaan.
“Aksesoris dan ornamen seperti sebakul sirih dan kubah serta pernak perniknya sudah dipesan, namun dana kami sudah tidak ada lagi untuk membayar. Sedangkan pencairan 30 persen tahap akhir tidak dapat terealisasi, alasan pihak Dinas PU karena anggaran dipotong untuk Covid,” ungkap dia.
Saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp Kadis PUPR, Mulyani tidak memberikan hak jawab maupun klarifikasi terkait permasalahan ini. [fro]