Kepahiang,wwwjejakdaerah.com- Ruas jalan yang tidak terlalu luas dan ukurannya juga tidak begitu panjang namun sejak puluhan tahun jalan menuju SMA N 1 Kepahiang terkesan diabaikan.
Permasalahan Satus lahan hutan Konak yang berada tepat di depan SMA N 1 Kepahiang tepatnya masuk kedalam wilayah Kelurahan Pasar ujung Kepahiang masih menjadi tanda tanya di masyarakat. Pasalnya meski rusak parah jalan tersebut tak kunjung dibangun.
Padahal Kawasan hutan lindung tersebut berada ditengah pemukiman, Sekolah, dan perkantoran. Jalan yang berada dikawasan Hutan lindung tersebut merupakan akses yang harus dilewati siswa siswi dan guru SMA N1 Kepahiang juga Pegawai kantor Kesbangpol Kabupaten Kepahiang. Namun kenapa Permasalahan Kepemilikan dan hak guna hutan tersebut saat ini menjadi polemik?
Pada hari selasa 05 November 2019 lalu Pemerintah Kabupaten Kepahiang bersama FKPD plus juga membahas persoalan Reformasi Agraria dan MOU dengan Dinas Kehutanan khususnya tanah belukar dan jalan didepan SMA 1 sudah disepakati Kanwil Pertanahan provinsi Bengkulu untuk diselesaikan secara Reforma Agraria apabila ada usulan Bupati atau Gubernur.
Kabag Pemerintahan Umum Sekretariat daerah Kabupaten Kepahiang Iwan Zam Zam Kurniawan ,SH mengatakan bahwa saat ini status hutan dan jalan tersebut sedang menunggu pelepasan hak dari Kementrian Kehutanan yaitu pengalihan status hutan konak dari hutan lindung menjadi areal peruntukan lain. Namun dijelaskan juga oleh iwan bahwa pelepasan hak tersebut khusus untuk areal yang sudah terbangun saja.
” Sekarang lagi menunggu pelepasan hak dari kementerian kehutanan (pengalihan status hutan konak dari hutan lindung menjadi areal peruntukan Lain) tapi bukan yang masih masuk kawasan hutan, hanya untuk areal yang sudah terbangun saja” ungkap Iwan Zam Zam.
Namun Hingga penghujung tahun 2020 ini status hutan Konak tetap saja belum ada kejelasan, Keadaan jalan semakin parah seiring dengan cuaca saat musim penghujan seperti ini. (Fro)
