Rumah Sakit Sebagai Rumah Kedua Thalasemia, Dewan Serap Aspirasi Di RSUD Kepahiang

oleh -40 Dilihat

Kepahiang, wwwjejakdaerah.com – Reses Anggota DPRD Kabupaten  Kepahiang, Hariyanto, S. Kom., M.M masa sidang 1 Tahun 2021 digelar di Aula Rumah Sakit Umum Kepahiang, Selasa ( 16/02/2021).

Kegiatan  ini dimaksudkan untuk menampung Aspirasi Rumah Sakit, Kepahiang For Thalasemia, dan Orang Tua Thalasemia. 

Sebagai narasumber Hadir Ketua Yayasan Fatma Bengkulu Ainul Mardiyati,s.psi,M.H, Wakil Ketua 1 PMI Rejang Lebong Candra, dr Roslina Dewi Sp. A selaku Dokter Nak Rumah Sakit Kepahiang, Orang Tua Thaler yang sudah 26 Tahun Merawat 2 Anak Thalanya.

Direktur RSUD Kepahiang dr. Hulman Augus Erikson sangat mengapresiasi Reses DPRD yang pertama kali diselenggarakan di Rumah Sakit Umum Kepahiang.

” Kami mengucapkan Terimakasih atas kepedulian nya, ini pertama kali DPRD reses di RSUD, semoga reses ini bermanfaat bagi RSUD terutama untuk pelayanan masyarakat kabupaten Kepahiang” Ucap Hulman. 

Menyikapi penyakit Thalasemia dimana seumur hidup penderita bergantung dengan transfusi darah Hulman merasa reses ini adalah wadah untuk menyatukan pendapat dan  untuk saling berbagi pengetahuan juga keluhan.  

” Terutama untuk pasien Thalasemia,  Kalau penyakit lain ada pilihan cara pengobatan, dan bisa mengubah  pola hidup,pola makan tapi thalasemia itu adalah penyakit kronis turunan dan bukan penyakit lumrah. Dan pengobatannya adalah dengan  Tansfusi” jelas Hulman 

Hariyanto, S. Kom., MM selaku DPRD Kepahiang Dapil 1 juga mengapresiasi upaya para Relawan Kepahiang For Tahalasemia bersama Ibu IKAD. Ia berharap jika ada Kendala yang dihadapi dapat di diskusikan bersama- sama sehingga terjalin komunikasi yang baik antara pendamping, rumah sakit dan orang tua Thalasemia. 

”  Untuk mendatangkan Pendonor tidak gampang karena ketulusan Pendamping Thalasemia sehingga tetap berupaya untuk menemukan pendonor bagi anak- anak istimewa kita ini. Jika ada Kendala kita bisa diskusikan bersama jangan ada miskomunikasi tapi kita bersama sama mencari solusi” ujarnya.  

Meskipun Rumah sakit adalah rumah kedua Thalasemia dengan pelayanan yang maksimal namun buatlah pelayanan kenyamanan dirumah utama pesan Hariyanto. 

” Meskipun Rumah Sakit adalah rumah kedua Thalasemia dengan pelayanan yang maksimal, namun buatlah pelayanan senyaman mungkin dirumah kita” Pesan Hariyanto. 

Ainul Mardianti sebagai ketua yayasan Fatma Bengkulu  perwakilan penggiat Thalasemia Provinsi Bengkulu  Mengapresiasi DPRD dan Rumah Sakit serta masyarakat Kabupaten dalam menangani  anak-anak Thalasemia. Dan dia Berharap agar sama-sama berdo’a agar Ketua PMI Rejang Lebong dapat membangun Rumah sakit khusus Thalsemia. 

” Saya sangat mengapresiasi DPRD, Rumah Sakit dan Masyarakat Kabupaten Kepahiang dalam penanganan anak anak kita yang luar biasa. Kita sama-sama berdo’a agar terwujud Rumah Sakit Thalasemia yang di wacanakan Ketua PMI rejang Lebong yang merupakan wakil Bupati terpilih” Ucap Ainul. 

Berbagi Semangat dan cerita Ibu Sri  dalam merawat dua orang anaknya yang Thalasemia hingga lulus kuliah dan bisa bekerja. Saat ini anaknya 

 Iqbal sudah berusi 27 Tahun dan adiknya sudah kelas  3 SMP.  Sejak tahun 1994 ia berusaha merawat anaknya. 

“Saya menghimbau kepada Orang tua Thalasemia walaupun kita bukan orang kesehatan tetapi kita harus mempunyai pemahaman pendidikan penanganan dan perawatan anak Thalasemia.” Tegas Sri. 

Dokter Anak yang pasien Thalasemia di RSUD Kepahiang dr. Roslina  DewiSp.A mengapresiasi IKAD dan Para Relawan Thalasemia yang telah membantu ketersediaan darah anak Thalasemia. Ia Berharap anak Thalasemia dan orang tua selalu semangat dan jangan putus sekolah.

” Terimakasih kepada ibu ibu IKAD yang luar biasa dan Para Relawan yang telah membantu ketersediaan darah bagi anak-anak ini, para orang tua semangat dan jangan sampai anak-anak ini putus sekolah” kata dr Dewi.  

Ketua Forum Thalsemia Kepahiang KMS. Muharram Saribi,S.Pd mengatakan tidak semua teredukasi untuk mendonorkan darahnya dan ada beberapa kendala dalam menyiapkan calon pendonor. Kami sedang menyiapkan pendonor tetap agar sepanjang tahun dalam 4 bulan sekali darah yang masuk dari orang orang tetap yang telah menjadi sahabat Thalasemia sehingga  tidak perlu mencari Pendonor setiap bulannya harap Kemas. Selin itu pendekatan terhadap keluarga anak Thalasemia untuk jadi pendonor juga sedang diupayakan agar pertumbuhan kesadaran untuk saling membantu akn tumbuh dengan sendirinya didalam kelurga pasien itu sendiri. 

” Jika semua sudah terkoordinir KFT dan Relawan nanti hanya menjadi bagian kecil karena semua keluarga  berperan dalam perawatan anak Thalasemia nantinya” harap Kemas. 

Wakil Ketua 1 PMI Rejang Lebong Chandra  mengatakan Kami tersentuh Thalasemia sejak 2001, dan kami sekedar membantu. Tapi yang punya semangat bapak ibu dan anak-anak. 

“Sering bersyukur maka kita merasa nikmat. Darah ini tidak bisa dibeli, mungkin ini hikmahnya kita bisa silaturahmi. Rumah Sakit tidak  bisa sedot  darah tapi UPTD dan  PMI” ujar Candra.

Reka Adista perwakilan IKAD berpesan kepada orang tua Thalasemia untuk Menjalin Kerja sama yang baik dengan Pendamping. Dan perlahan mengupayakan pendonor dari pihak keluarga.

” Saya berpesan kepada orang tua untuk menjalin kerjasama yang baik dengan Pendamping karena ini seumur hidup” Tegas Reka.  

Sementara itu saat Acara reses berlansung anak-anak Thalasemia mendapatkan Amplop  Ketua IKAD Kepahiang Ibu Elsye Windra, Hadiah  Bingkisan  dari Haryanto S,Kom ,M.M ., Juga Bingkisan Menarik dari Ibu Ainul serta dihibur dengan sulap dan Boneka A’ Kibo dari PKBM Widia Kencana Bersama Cik Len dan kak Dian. Acara ditutup dengan penyampaian kritik dan saran dari orang tua Thalsemia ke pihak Rumah Sakit Umum. Dan menyampaikan beberapa Atensi ke DPRD Kepahiang. 

Kedepan Hariyanto berharap lebih banyak lagi kepedulian dan perhatian masyarakat untuk anak-anak Thalasemia ini, sekarang ada kaum muda kita yang semangat bekerja keras untuk berjuang dengan kepedulian, kita berharap kedepannya berbagai kegiatan sosial lainnya perlu perhatian dan itu tidak akan dapat terlaksana dengan baik jika hanya pemerintah saja yang berupaya namun masyarakat luas harus ikut berpartisipasi.

Pewarta: Fromes Media Bagite