BENGKULU UTARA, jejakdaerah.com – Sebanyak 215 desa yang ada di Kabupaten Bengkulu Utara hingga bulan bulan Mei ini, belum ada yang menyalurkan anggaran Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari dana desa (DD).
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD), Ir Budi Sampurno, (6/5).
Budi menjelaskan, saat ini desa masih fokus dalam melakukan pendataan. Dimana BLT yang akan disalurkan kepada masyarakat harus tepat sasaran.
Menurut regulasi, BLT harus menyasar kepada masyarakat kurang mampu atau miskin yang terdampak Covid-19 diluar penerima bantuan lain. Seperti bantuan pemerintah berbentuk PKH, BPNT, atau Bansos lainnya.
“Sekarang desa masih mendata, menyesuaikan data agar tidak terjadi tumpang tindih. Karena tidak boleh adanya bantuan yang diterima masyarakat itu tumpang tindih,” jelas Budi.
Selain itu kata Budi, bukan tidak mungkin nantinya akan ada beberapa desa yang memang tidak dapat mengalokasikan anggaran BLT dari Dana Desa (DD) tahap pertama.
Hal ini lantaran adanya beberapa desa yang telah mencairkan DD sebelum adanya arahan dari Menteri Keuangan soal alokasi BLT tersebut.
“Ada beberapa desa yang sebelumnya sudah mencairkan DD tahap pertama sebelum adanya instruksi melalui regulasi soal pengalokasian BLT. Jadi desa sudah mengalokasikan terlebih dahulu untuk fisik, pencegahan penanganan Covid-19 dan penegasan padat karya tunai,” terang Budi.
Budi menambahkan, hal itu tidak menjadi masalah, namun demikian, desa wajib mengalokasikan untuk BLT pada pencairan DD tahap kedua.
“Untuk syarat pencairan DD tahap kedua sudah dipermudah, yakni cukup melampirkan laporan realisasi DD tahun 2019. Jadi bukan lagi laporan dari realisasi DD tahap pertama,” pungkas Budi. [nov]