Heboh! Ditemukan Ulat di Makanan Gratis, Program MBG di Empat Lawang Dihentikan Sementara

oleh -1527 Dilihat

Empat Lawang, JejakDaerah.ID – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diperuntukkan bagi siswa di SDN 8 Tebing Tinggi mendadak menjadi sorotan setelah ditemukan ulat dalam makanan yang dibagikan.

Insiden ini memicu kekhawatiran para orang tua dan berujung pada penghentian sementara distribusi MBG di Kabupaten Empat Lawang.

Peristiwa ini terjadi pada Selasa, 18 Februari 2025, saat siswa kelas 3C dan 3D sedang menyantap makanan gratis yang dibagikan di sekolah. Beberapa siswa terkejut saat melihat ulat kecil menempel di wadah nasi berbahan stainless. Mereka segera melaporkan temuan tersebut kepada guru.

Menindaklanjuti laporan tersebut, guru langsung memeriksa makanan dan memastikan adanya kontaminasi. Para siswa diminta menghentikan makan dan makanan yang telah dibagikan dikumpulkan kembali. Pihak sekolah segera melaporkan kejadian ini kepada pihak berwenang untuk ditindaklanjuti.

Tim patroli yang menerima laporan langsung turun ke lokasi dan melakukan pengecekan terhadap makanan yang terkontaminasi. Dari hasil investigasi awal, nasi gratis yang diduga terkontaminasi ulat tersebut berasal dari penyedia makanan Pondok Dua Sepakat, vendor yang bertanggung jawab dalam pengadaan makan gratis di SDN 8 Tebing Tinggi.

Kapolres Empat Lawang, AKBP Abdul Aziz Septiadi, bersama Kasat Intel AKP Gunawan dan Kasat Reskrim Iptu Adam Rahman, langsung mengecek dapur tempat penyediaan makanan.

Setelah melakukan pemeriksaan, pihak kepolisian dan otoritas terkait akhirnya memutuskan untuk menghentikan sementara distribusi Makan Bergizi Gratis (MBG) di seluruh Kabupaten Empat Lawang hingga investigasi lebih lanjut mengenai standar kebersihan dan keamanan makanan rampung.

Kapolres Empat Lawang mengungkapkan bahwa delapan siswa mengalami gangguan kesehatan setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi. Mereka sempat dilarikan ke Puskesmas Tebing Tinggi untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

“Kami masih mendalami kasus ini dan akan melakukan penyelidikan lebih lanjut. Mengingat adanya korban dari kalangan anak-anak, distribusi MBG kami setop sementara sampai ada hasil investigasi resmi,” ujar AKBP Abdul Aziz Septiadi kepada awak media.

Lebih lanjut, pihak penyedia makanan dan yayasan yang mengelola program MBG akan dipanggil untuk dimintai keterangan.

Fokus utama investigasi adalah memastikan bahwa vendor pihak ketiga sebagai penyedia makanan benar-benar memenuhi standar kebersihan dan keamanan pangan sebelum distribusi MBG dapat kembali berjalan.

Penemuan ulat dalam makanan MBG ini menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat Empat Lawang. Banyak orang tua khawatir dengan kualitas makanan yang diberikan kepada anak-anak mereka di sekolah.

Beberapa di antaranya mendesak pemerintah daerah untuk memperketat pengawasan terhadap program MBG agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.

Menanggapi insiden ini, Pj Bupati Empat Lawang, Fauzan Khoiri Denin, menyampaikan keprihatinannya.

“Kami sangat menyayangkan kejadian ini. Saya sudah meminta Sekda bersama OPD terkait untuk segera berkoordinasi dengan pihak penyedia MBG dan SPPG yang bertanggung jawab. Ke depan, ini akan menjadi bahan evaluasi agar kejadian serupa tidak terulang,” ujar Fauzan. (*/tim)