Pembangunan Rabat Beton di Desa Air Sempiang Kontroversi, Diduga Asal Jadi dan Tumpang Tindih

oleh -284 Dilihat

Kabawetan, JejakDaerah.ID – Pemerintah Desa Air Sempiang, Kecamatan Kabawetan, menuai kontroversi terkait pembangunan rabat beton sepanjang 232 meter dengan anggaran mencapai Rp 240 juta dari dana desa tahun 2023.

Proyek ini diduga dilaksanakan dengan kurangnya ketelitian dan cenderung asal jadi.

Awak media meninjau langsung lokasi proyek dan menemukan sejumlah kejanggalan.

Beberapa titik rabat beton menunjukkan indikasi asal jadi, terutama di pertengahan jalan yang tampak mengutip struktur lama yang hanya ditutupi dengan beton baru.

Bagian lain menggambarkan retakan dan lubang, meskipun seharusnya proyek tersebut baru selesai.

Kepala Desa Air Sempiang, Mugianto, memberikan penjelasan yang bertentangan dengan kondisi lapangan.

Meskipun mengakui adanya beberapa tambalan, dia menjelaskan bahwa itu hanya masalah material akibat kualitas pasir rendah dan pekerjaan dilakukan pada musim panas.

“Itu yang di pengkolan itu yaa om, itu pembangunannya juga tahun ini (2023). Ya kenapa seperti itu karena pasirnya kualitas rendah mas, makanya terlihat seperti itu dan kenapa ada kertakan,pengerjaannya di musim panas,” jelasnya

Namun, observasi di lapangan menunjukkan perbedaan signifikan antara bangunan baru dan lama, menciptakan ketidaksesuaian yang membingungkan.

Meskipun proyek ini dibiayai melalui dana desa yang cukup besar, kualitas hasil kerja mengecewakan dengan adanya keretakan parah dan keberlanjutan tumpang tindih yang mencolok. (Wrs)